Sabtu, 15 Juni 2013

Autumn In Paris

      
Apakah ada yang tau bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai?. Aku tau, aku memang baru mengenalnya. Tapi rasanya aku sudah mengenalnya seumur hidup. Dan tiba –tiba saja aku sadar, dia telah menjadi bagian yang sangat penting dalam hidupku. Ketika aku menyadari, dialah satu-satunya orang yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak bahwa dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kumiliki. Satu-satunya yang bisa kulakukan sekarang adalah keluar dari hidupnya,dan  aku tidak akan melupakan dirinya. Tetapi aku harus melupakan perasaanku padanya, walaupun itu berarti aku harus menghabiskan sisa hidupku mencoba melupakanya. Pasti butuh waktu lama sebelum aku bisa menatapnya tanpa merasakan apa yang kurasakan setiap kali aku melihatnya sekarang. Saat ini saja.. aku ingin melupakan segalanya, tanpa beban pikiran, tuntutan, ataupun harapan, aku ingin mengaku, aku MENCINTAINYA !. 

 -- dikutip dari novel yang mampu membuatku menangis.( Autumn In Paris, karya ilana tan)

Once Upon a Love


DARIKU ATAS SEGALA RASA
 
          Kini semua tak bermakna.
          Aku terdiam menahan berjuta rasa.
          Terpampang jelas apa yang dinanti.
          Tergeser halus kedudukan disisi.
Mengangguk pasrah tanpa hasrat.
Terbujur kaku penuh malu.
Seakan diri tak diakui
Tanpa status proklamasi.
          Adakah dia tahu perasaanku?
          Yang menanti penuh.
          Lalu dianggap tak layak
          Dan aku dimaknai seadanya, tak lebih tak kurang
Keangkuhanmu karena  kelakuan.
Yang kutunggu penjelasan.
Yang dituju hanya membisu.
Dan persaingan ini menjadi perselisihan.
          Semakin bersalah untuk menang.
          Tuhan, semua kan kembali kepada-MU
          Semua rasa ini ada juga karena-MU
          Maka kan ku pasrahkan semua kepada-MU


P U I S I


Kawan.. andai kau tau.
Seluruh rasa kecewaku masih tersimpan rapi di benak 
kebencianku.
Sungguh, aku tak menginginkan rasa itu.
Dan aku pun tak ingin membalasmu.
      Namun Allah Maha Adil.
      Dia selalu membela kebenaran.
      Mungkin kejadian itu adalah tanda peringatan.
      Karena kesalahan dan perilakumu yang tak sejalan.
Percayalah kawan...,
Itu karena kami sayang terhadapmu.
Kami tak ingin kau berubah semakin buruk.
Maka dari itu, kami lakukan ini untuk kebaikanmu.
     Jangan sesalkan apa yang terjadi.
     Lekatkanlah kejadian ini sebagaimana pengalaman.
 
-- Ini puisi yang kubuat saat teman –teman SMP ku dipanggil Ustadzah karena sering bertemu Ikhwan, dan ketika itu kami benar-benar sangat kecewa.

Jumat, 14 Juni 2013

TENTANG CINTA

             Karena ini bukan saatnya aku pantas mendapatkan cinta dari seseorang yang bukan milikku. Dan begitulah kenyataanya, aku masih awam untuk berani merasakannya. Hatiku mungkin masih jauh dari kesiapan untuk  menerima resiko yang ada. Dan masih banyak kewajiban yang lebih penting untuk kulakukan.
           Kini, tak jarang aku melihat orang-orang yang masih pelajar, terjerumus kedalam pergaulan yang menurutku sudah tidak baik lagi. Arti terjerumus disini sudah terbilang fatal, karena secara otomatis mereka mungkin akan ketagihan. Salah satunya ketagihan pacaran, salah satu ikatan yang ‘KATANYA’ membuat hidup menjadi bahagia. Mereka seperti bertemu dunia baru, dan tergiur oleh kata – kata pujian yang menurutku tak semua kata – kata itu diucapkan tulus dari hati. Dan inilah sebuah permainan tentang cinta.
 Padahal sudah pasti, mereka akan bertemu dengan titik kejenuhan  yang akhirnya akan memperburuk suatu hubungan. Apalagi setelah itu, jika mereka putus, maka hidupnya seakan-akan telah kehilangan masa depan. Dan kemudian, silaturahmi diantara mereka berhenti sampai disini. Menjalani lagi hari-hari seperti tak pernah mengenalnya. Bahkan, mungkin akan menjadi musuh.
Tapi tak sedikit pula orang-orang yang beranggapan bahwa pacaran itu posotif, karena dapat menumbuhkan semangat. Dan aku mengakui hal ini, meskipun aku sendiri belum pernah mencobanya dan semoga tak akan pernah mencobanya. Aku teringat pesan ibuku beberapa bulan yang lalu,
“Didalam banyak cinta, akan tersimpan kebencian didalamnya. Dan didalam sebuah kebencian, mungkin ada cinta didalamnya.”  Dan inilah alasannya mengapa Allah memberikan manusia sebuah hati. Dia akan mengungkapkan apa yang dilihat, apa yang didengar, dan juga apa yang dirasa. Maka jagalah perasaanmu untuk orang yang lebih pantas dan kelak akan dihalalkan untuk mencintainya.

Template by:

Free Blog Templates