Sabtu, 25 Januari 2014

Bersyukurlah Pada Penciptamu

            Semburat jingga menjelaskan sore ini. Langit yang sama masih selalu bisa kita pandangi. Apalagi kalau bukan karena ciptaanNya ?. Untuk kesekian kalinya aku BERSYUKUR  atas nikmat yang dengan murahnya Engkau diberikan. Bukankah Al-Qur’an pun sudah menjelaskan, di dalam surat Ar-Rahman yang berbunyi : “Fabiayyialaairobbikumaatukazibaan”, yang artinya , “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kau dustakan ?”. Bahkan ayat ini di ulang beberapa kali. Agar setiap insan yang membaca dan mendengarnya membuka mata, dan hatinya. Maka bersyukurlah untuk setiap hembusan nafas yang kau hirup. Bersyukurlah untuk  setetes air yang kau telan.Bersyukurlah atas setiap detik yang kau nikmati. Bersyukur untuk setiapkisah yang terukir. Dan juga bersyukur dari setiap langkah yang kau pijak.Sungguh indah bukan rasanya, jika kebahagiaan yang kita miliki saat ini benar-benar utuh. Makaapakah kau ingat, bahkan hanya berucap syukur dan terimakasih kepadaNya? Untuk setiap hal yang kita dapatkan saat ini sekecil apapun itu.Janganlah angkuh untuk mengucapkannya, sejatinya di dalam rasa syukur ituterdapat banyak keikhlasan yang tersimpan.
Tapisayangnya, MANUSIA TAK PERNAH PUAS. Selalu saja menginginkan banyak hal, lebih dari yang ada saat ini. Bisa jadi positif jika ketidakpuasan yang kita miliki dimanfaatkan untuk masalah prestasi dan ibadah. Maka kebaikan akan setia mendampingi keyakinan diri yang kau tanam. Lalu suatu saat nanti, tinggal petik saja buah yang kau beri pupuk setiap harinya, buah yang tak pernah lupa kau sirami. Begitu nikmat rasanya. Saat ini, aku pun masih pada tahap belajar, belajar untuk bersyukur menerima apa yang ada. Belajar bersyukur dari orang – orang yang dengan rela menjadi guru kita, yaitu orang-orang yang nasibnya lebih buruk dari yang kita alami saat ini. Bukan berarti orang – orang yang kurang beruntung tak punya apapun untuk dibanggakan, tapi mereka punya jatahnya sendiri, sesuai dengan apa yang sudah mereka usahakan. Percayalah Allah itu Maha ADIL.  Karena tak ada hakim yang paling adil kecuali DiriNya. Meskipun pengertian adil sejatinya tak harus sama rata. Seperti halnya kebahagiaan yang telah diberikan olehNya. Kebahagian sudah menjadi hak masing – masing, kebahagiaan bisa jadi terwujud dalam bentuk yang berbeda – beda. Yang harus kita tahu, berbahagialah lalu bersyukur .
Suatu hari aku pernah bertemu dengan 2 keluarga yang sangat berbeda latar belakangnya. Sebut saja keluarga si Dina dan Sinta. Dina adalah anak dari keluarga kaya, berkecukupan, hampir semua keinginan yang dia inginkan pasti dituruti oleh ayahnya. Ayah ? hanya ayah saja?. Lalu kemana ibunya ? Apa diatidak punya ibu ?. tentu saja punya. Hanya saja, ayah dan ibu Dina sudah bercerai. Tetapi status anak tak akan pernah berubah menjadi “mantan anak”. Mungkin bagi Dina hal ini bukanlah sebuah kebahagiaan. Tapi lihatlah disisi lain, Dina punya ayah yang sanggup memenuhi kebutuhannya, ayah yang mau menuruti apa yang Dina inginkan. Bukankah ini sudah membahagiakan ? Meskipun kebahagiaan itu tak sesempurna yang Dina harapkan, tapi bersyukurlah untuk kebahagiaan yang Allah berikan.
Selanjut nyamari kita tengok keluarga si Sinta. Sinta anak remaja dari keluarga yang sangat sederhana. Orang tua Sinta hanya bisa memberikan banyak perhatian dan kasih sayang, bukan lagi materi. Tetapi Sinta masih memiliki keluarga yang utuh, lengkap dengan kakak dan adiknya. Orang tuanya mungkin tak bisa menuruti dan membelikan apapun yang Sinta inginkan. Tapi lihatlah kebahagiaan yang Sinta miliki, keutuhan dan perhatian yang mereka berikan padanya setidaknya sudahmenggantikan kebahagiaan yang pernah Sinta harapkan. Percayalah selalu, Allahitu Maha  Adil. Dibalik kekurangan yangkamu miliki, pasti ada kelebihan didalamnya. Semoga tulisan ini bisa memberikan banyak manfaat bagi para pembaca. Maaf bila banyak kesalahan. Saya sendiri pun masih belajar untuk  bersyukur. Mari  bersama –sama perbaiki diri sebelum semuanya terlambat. Allah tidak akanmerubah keadaan suatu kaum sebelum mereka merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Akhir kata, Jangan menyerah dan hindari penyesalan !                            -- @fathimahzahra10

Template by:

Free Blog Templates