10 Oktober 2013
Anugrah yang mampu mengukur segala
keindahan. Mengagumi apa yang pantas di miliki, berharap dan mencari yang
terbaik. Tanpa pernah meninta untuk datang, meskipun ada pada impian. Hasrat
yang muncul tanpa keinginan, rasa peduli yang datang karena kasih sayang.
Melihat bukan pada poros luar. Tetapi menilai berdasarkan isi di dalamnya.
Selalu indah –
13 Oktober 2013
Hari ini adalah minggu. Hari dimana
segala keluh kesah akan terlepas dari pikiran. Hari dimana tak kujumpai bertumpuk tugas dan segala isinya. Dan, hari
ini aku pergi ~. Pergi untuk hal sudah biasa orang – orang lakukan di pagi
hari. Aku melangkah tanpa kepercayaan, bahwa hari ini kita bertemu. Pertemuan tanpa perjanjian. Mungkin
terlihat sederhana, namun istimewa. Perlahan keraguan itu hilang, meski
setelahnya muncul kembali.
16 Oktober 2013
Keheningan tanpa renungan. Rasa
malas masih saja menggeluti raga. Rasa sakitpun turut mendampingi. Lengkap
sudah rasa hari ini. Hanya tatapan itu jarang ku lihat lagi, atau aku yang
jarang melihatnya ?. Mungkin memang aku yang terlalu buruk atau dia yang
terlalu sempurna. Yang jelas, perbedaan semakin terlihat sepanjang hari.
Senyuman yang canggung tanpa sapaan. Berapakah rahasia yang tersimpan selama
ini ? Adakah itu tentangku ?. Mungkin aku terlalu bodoh untuk bertanya –
23 Oktober 2013
Berbeda pijakan satu tujuan.
Menyambut raga penuh tawa. Dia masih sama, seperti dulu. Hanya pertemuan kami
yang berbeda. Pertemuan tanpa harapan pasti. Meskipun senang pernah ada, karena
kami berada pada 1 titik yang sama, dan 1 kedipan berbicara. Serasa aku ingin
berteriak “Hey !! bisakah ajari aku sepertimu ?. Kehadiran yang secara tidak
langsung memacu motivasi memang banyak menguntungkan. Tapi, kebisuan ini
menjadi terkekang –
29 Oktober 2013
Mengatur hati tidak selamanya bisa.
Menjaga rasa tidak selamanya kuat. Apa perlu aku berteriak sekali lagi untuk
katakan tidak ? Apa harus ku perjelas satu demi satu maksud yang ku mau ?
Apa begini maumu, mau kalian, mau mereka ?. Apa aku harus menuruti semuanya ?.
Hari ini, esok bahkan seterusnya?. Begitukah seharusnya ?. Hingga perasaanku,
ragaku, perlahan di perbudak. Bukan karena apapun aku bertanya, terkadang kita
hanya tak mengerti apa yang terjadi saat ini, jadi berilah sedikit peluang
untuk memahami dan menerima –
30 Oktober 2013
Bukan, aku bukan marah, hanya saja
kecewa. Entah hal apa yang membuat hari ini menyebalkan seperti ini. Hari ini,
aku seperti anak 5 tahun yan diam karena kecewa. Diam karena haus perhatian,
diam karena ingin di mengerti. Aku bagai berkaca di cermin yang kotor. Begitu
buruk rupa. Tak seorangpun akan berminat melihatku. Bahkan caci maki tidak
enggan dilontarkan. Sehina itukah aku saat ini ? –